TANJUNG, Klikkalsel.com – Pemerintah Kabupaten Tabalong telah menerbitkan pengunguman mengenai penyetaraan harga minyak goreng. Namun keadaannya di sejumlah Pasar masih bermasalah.
Permasalah tersebut karena adanya pedagang yang menjual minyak goreng di atas harga Rp 14 ribu perliter dan mulai langkanya stok minyak goreng di pasar dan toko.
Sementara hasil monitoring Dinas Koperasi UKM Perindag Tabalong, pedagang di pasar tradisional minyak goreng masih dijual dengan harga di atas Rp 14 ribu perliter.
Baca Juga : Paman Birin Lapor ke Jokowi Terkait Capaian Vaksinasi di Kalsel: Lansia Tervaksin 65 Persen
Baca Juga : Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Barabai Masih Belum Sesuai HET
“Sesuai keterangan para pedagang hal tersebut dikarenakan masih menjual minyak stok lama, dengan harga di atas Rp 14 ribu rupiah,” ucap Noviana Eredha, Kabid Fasilitasi dan Distribusi Perdagangan, Dinas Koperasi UKM Perindag Tabalong, Jumat (18/2/2022).
Ia menambahkan, terkadang ada yang sudah menjual dengan harga Rp 14 ribu, namun tidak berlangsung lama, stck minyaknya langsung habis diserbu pembeli.
Sehingga sekarang, dibeberapa toko terjadi kekosongan stok minyak goreng, “Baik harga murah subsidi Rp 14 ribu maupun harga mahal,” ujarnya.
Ia membeberkan, hal tersebut dipengaruhi oleh kepanikan masyarakat yang melihat kekosongan di beberapa toko.
“Mereka mungkin takut minyal goreng ini kosong disemua tempat,” ucapnya.
Sedangkan distribusi dari Produsen ke distributor sampai sekarang belum maksimal.
“Produsen ditarget untuk memproduksi minyak 250 juta liter perbulan, namun realisasinya masih sekitar 50 persen,” ujarnya.
“Sehingga (suplai) ke distributor atau ke agen mengalami keterbatasan,” tambah Novi.
Sehingga mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat, Dinas Koperasi UKM perindag Tabalong berupaya melakukan operasi pasar minyak goreng.
“Selain itu kami juga senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah,” pungkasnya.(dilah)
Editor : Amran