Klikalsel.com – Pemerintah terus memantau dan mengontrol pintu masuk negara sebagai upaya mencegah bertambahnya kasus Omicron maupun varian Covid-19 lainnya masuk ke Indonesia. Dalam hal ini vaksinasi salah satu upaya perlindungan mencegah varian baru tersebut, seperti yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, meski telah melampaui target 70 persen.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan
menjelaskan, per 29 Desember terdapat penambahan kasus Omicron sebanyak 21 kasus. Varian baru ini datang dari pelaku perjalanan luar negeri, yakni 16 orang warga negara Indonesia dan 5 orang warga negara asing.
“Sehingga total kasus Omicron per tanggal 29 Desember sebanyak 68 orang,” jelas Nadia dalam Siaran Pers dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9).
Adapun asal dari para pelaku perjalanan luar negeri tersebut sebagian besar berasal dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, Ukraina, dan negara-negara lainnya. Sembilan kasus, kata Nadia, bergejala ringan dan 12 lainnya tidak bergejala.
“Saat ini kasus konfirmasi Omicron sebanyak 5 orang dirawat di RSPI Sulianti Saroso dan lainnya di Wisma Atlet,” ungkapnya.
Nadia mengingatkan kepada para warga negara Indonesia untuk menunda perjalanan keluar negeri karena risiko penularan yang besar. Walaupun sedang di luar negeri, masyarakat harus tetap jalankan prokes. Begitu pula di dalam negeri masyarakat juga perlu waspada sebab pandemi Covid-19 masih melanda.
“Ini konsisten dengan temuan di berbagai negara. Yang artinya bisa kita sampaikan bahwa vaksin yang diberikan, memberikan efek perlindungan untuk gejala sakit berat dan kematian,” tambahnya.
Namun demikian, Nadia menekankan, dengan adanya identifikasi kasus transmisi lokal maka berarti risiko penularan sudah ada di tengah masyarakat. Risiko sakit parah juga kematian harus tetap menjadi kewaspadaan. Deteksi dini perlu dilakukan guna mencegah keparahan dan memutus rantai penularan.
Baca Juga : Tegas! Malam Pergantian Tahun Tempat Wisata Ditutup dan Konvoi Dilarang
Baca Juga : Enam Desa di Kawasan Waduk Riam Kanan Akhirnya Menikmati Listrik 24 Jam
Nadia menyebutkan, varian Omicron memiliki penularan yang tinggi, tapi dengan risiko sakit berat yang lebih rendah.
“Walaupun begitu, kita harus tetap waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu, upaya pencegahan pengendalian, dan upaya mitigasi penerapan prokes dan upaya lainya harus tetap berjalan. Termasuk pengurangan mobilitas,” tandasnya.
Sementara itu, Provinsi Kalimantan Selatan saat ini getol melaksanakan vaksinasi masyarakat meski telah melampaui target pusat 70 persen dari 3.161.137 sasaran. Berdasarkan data vaksin dasboard di laman https://vaksin.kemkes.go.id/#/provinces menunjukkan capaian vaksinasi Kalimantan Selatan telah mencapai 72,02 persen atau sebanyak 2.276.605 sasaran dosis pertama per 30 Desember 2021.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor kembali blusukan turun ke desa-desa untuk memberikan semangat dan edukasi kepada warga agar ikut vaksinasi Covid-19. Terlebih adanya momok varian Omicron.
“Gerakan ayo ikut vaksinasi harus terus kita gelorakan hingga ke pelosok desa-desa. Alhamdulillah capaian vaksinasi Kalsel sudah tembus di atas 70 persen,” ujar gubernur yang akrab disapa Paman Birin di Desa Pasar Lama, Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, Kamis (30/12/2021).
Atas pencapaian vaksinasi di angka 70 persen ke atas, dia pun mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang terus bekerja keras melayani rakyat yang ingin mendapat vaksinasi. Dia juga mengapresiasi antusias masyarakat di penghujung tahun 2021 yang tidak menyerah melawan pandemi Covid-19.
Paman Birin terus mendorong kabupaten/kota untuk percepatan capaian vaksinasi Covid-19. Salah satunya Kabupaten Banjar yang menjadi perhatian serius. Diketahui, Kabupaten Banjar sampai saat ini per tanggal 29 Desember 2021 sudah mencapai 61 persen.
“Kabupaten Banjar sudah mencapai 61 persen. Hari ini, sampai nanti 31 Desember diharapkan bisa mencapai target yaitu 70 persen,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi