Waduh, Dari 1.500 Perusahaan hanya 50 yang Laporkan CSR

Kepala Dinas Sosial, Iwan Ristianto. (foto : fachrul/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Peruntukan dan tujuan penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) bisa tepat sasaran melalui Aplikasi CSR yang telah diluncurkan Dinas Sosial Banjarmasin.

Tak hanya itu, data penyaluran dana CSR yang sebelumnya tak tercover dengan benar, bisa tercover maksimal.

Berkenaan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Banjarmasin Iwan Ristianto mengatakan, saat ini data pengeluaran untuk dana CSR masih belum terdata maksimal, namun dengan adanya Aplikasi CSR ini ia berharap agar penggunaan dana CSR dari setiap perusahaan bisa terdata maksimal.

“Untuk sementara ini data pengeluaran itu belum ada, tapi kita akan minta bantuan dengan teman-teman di Dinas Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banjarmasin,” ucapnya, Selasa (22/10/2019).

Apabila pendataan melalui aplikasi CSR ini nantinya berhasil maka ia berharap adanya kebijakan dari Pemko melalui Walikota yang dibantu oleh DPMPTSP.

“Jadi nanti apabila ada Perusahaan yang ingin memperpanjang izinnya minimal harus terdaftar di Aplikasi CSR, untuk mempermudah pengawasannya,” tutur Iwan.

Untuk saat ini dikatakan Iwan Ristianto, masing-masing perusahaan pasti sudah mengeluarkan dana CSR-nya namun menurutnya kadang pelaporannya masih belum jelas sasarannya ke mana saja.

“Dana CSR ini kan lumayan besar, apabila bisa kita kelola dengan baik, mungkin bisa membantu Pemko yang dana bantuannya tidak tercover kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang tegolong miskin,” jelasnya.

Dengan itu, ia menilai tujuan dan peruntukan dana CSR tersebut akan lebih jelas. Untuk 2018 dikatakan Iwan hanya ada beberapa perusahaan saja yang bisa di monitor.

“Dari 1.500 perusahaan hanya sekitar 50 yang memberikan laporannya. Inikan walaupun tidak banyak, kalau dikumpulkan seluruhnya dana CSR ini lumayan untuk membantu kepentingan masyarakat Kota Banjarmasin,” cetusnya.

Dengan aplikasi CSR ini Iwan menyampaikan bisa membantu perusahaan yang peruntukan dana CSR-nya belum tepat sasaran menjadi tepat sasaran.

“Sekarang kita juga punya data warga miskin kita di 52 kelurahan, jadi kalau ada program-program Pemko yang belum bisa dibiayai oleh APBD, bisa dibantu melalui dana CSR,” tandasnya. (fachrul)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan