BANJARBARU, klikkalsel – Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Kedokteran jurusan psikologi, mata kuliah filsafat, melaksanakan Wisata Literasi dalam buku Membingkai Bayang-Bayang, di Q Mall Gramedia Banjarbaru, Jum’at (6/9/2019).
Penulis buku Membingkai Bayang-Bayang yakni Prof Sutarto Hadi, yang juga rektor Universitas Lambung Mangkurat memberikan kuliah langsung dalam acara ini, total 98 Maba hadir dalam acara tersebut.
Adapun menurut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof Mohammad Nasir, dalam buku ini ada enam point ringkasan pembelajaran yang bisa diambil dan dipelajari untuk diterapkan sisi baiknya.
Dari sudut pandang menteri, buku tersebut merupakan penjelajahan olah rasa serta olah pikir Sutarto Hadi, satu dari matematikawan Indonesia. Pembaca akan mendapatkan pembelajaran pengalaman darinya, yang utama pembelajaran kearifan.
Sutarto Hadi adalah rektor dua periode dan pemangku tertinggi di universitas terbesar di Kalimantan dengan jumlah mahasiswa lebih dari 32 ribu, pada saat lulus kuliah sudah ditawari untuk mengajar di kampusnya.
“Saran saya, bergabunglah dengan lembaga yang baik di usia muda dan temukan atasan yang baik untuk belajar bagaimana bekerja, kemudian berkembanglah dan lakukan sesuatu,” kata dia.
Selama puluhan tahun, Sutarto Hadi menjemput dan menempa tantangan pekerjaan dari universitas yang semula kurang gedung menjadi melambung dengan gedung barunya. Meskipun kenyataan hidupnya lain cerita, sebagaimana cita-cita awalnya ingin menjadi guru SD, Sutarto Hadi tak melupakan satu kehidupan ini, bahwa seorang guru sekolah dasar selalu ingin agar muridnya lebih sukses darinya. Pernyataannya ini juga berlaku ketika dia ingin merekrut tim rektornya.
“Ketika Universitas dikatakan terpandang dan terbilang. jangan pernah menganggap ia akan selamanya berjaya. Lihat, ketika Nokia, Sony Ericsson, Kodak, My Space, Netscape, Universitas-Universitas top dunia dan banyak Unicorn yang belakangan tampak Jaya, tidak pernah menyangka mereka akan lenyap. Siapa mengira Yahoo yang dulu hebat, nasibnya akan terkapar seperti hari ini,†kata dia.
“Banyak orang punya ide cemerlang di malam hari, tapi ketika bangun di pagi hari, mereka kembali ke kerja yang itu-itu saja. Kita semestinya berbuat sesuatu yang berbeda. Seorang siswa yang mulai mengerjakan matematika mengatakan bahwa PR kali ini sulit sekali. Meskipun sulit, berjuanglah karena besok akan lebih sulit lagi. Tetapi lusa pasti akan terasa indah. Banyak orang menyerah sebelum yang indah dating,†katanya lagi.
Dari buku Membingkai Bayang-Bayang ini menteri menyebut bahwa setinggi-tingginya pendidikan yang diperoleh, tak ada kata untuk lolos dari bekerja keras dan berjuang untuk bersinergi.
Sutarto mengawali kisah buku ini dengan pemilihan rektor hingga dia terpilih di periode pertama, di mana banyak selentingan yang berlaku maney politik namun kenyataannya tidak ada itu.
Menurut Sutarto, hingga terbitnya buku ini dirinya harus mengucap terimakasih dengan Prof Ersis Warmansah Abbas yang penulis buku. “Buku juga andil dari Pak Ersis yang terus menyemangati saya untuk bisa menerbitkan buku ini,” kata dia.
Sementara, Asisten Store Manager Gramedia Q Mall Riza Kelana, berterimakasih kepada ULM dan Rektor ULM, Sutarto Hadi yang menyempatkan dan membawa mahasiswanya untuk belajar langsung di Mall Gramedia Q Mall Banjarbaru.
“Semoga pembelajaran langsung ke Gramedia ini bisa diikuti oleh dosen lain. Bahwa kuliah itu memang tidak melulu di kampus di kelas. Tapi bisa langsung di Mall termasuk di Gramedia Q Mall Banjarbaru,” kata dia. (nuha)
Editor : Farid