KOTABARU, klikkalsel – Terus meningkatnya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga, (KDRT) tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah, baik pusat, provinsi, termasuk pula di kabupaten Kotabaru.
Karenanya, pemerintah daerah Kotabaru, melalui instansi terkait, dan stakeholder terus berupaya memberikan pembinaan kepada masyarakat agar menjadi keluarga yang ideal.
Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru telah menggelar penyuluhan tentang dampak negatif terjadinya KDRT, serta cara terbaik dalam mengatasi persoalan yang dapat merusak tatanan dalam rumah tangga Senin kemarin.
Selain itu, penyuluhan yang ramai dihari oleh hampir seluruh kepala desa, lurah, kader PKK, dan para undangan lainnya juga mengupas persoalan tentang perilaku negatif remaja Suicide Ideation, (pikiran deal bunuh diri) di era digital saat ini.
Bahkan, kegiatan yang juga sebagai langkah untuk meminimalis kasus KDRT, dan perilaku negatif remaja juga mendatangkan narasumner yang menyampaikan pemaparan tentang dua hal dimaksud lengkap dengan solusi ideal mengatasi peroalannya.
Ketua TP PKK Kotabaru, Hj Fatma Idiana, yang berhadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan penyuluhan tentang bahaya atau dampak KDRT, serta perilaku negatif remaja yang harus segera dihindari.
“Tentu saya pribadi mengapresiasi langkah pemerintah kecamatan Pulau Laut Utara yang telah menggelar, dan memfasilitasi kegiatan penyuluhan kali ini. Semoga dengan adanya pembinaan seperti ini kasus KDRT, dan pikiran negatif remaja bisa teratasi dengan baik,” ujar isteri orang nomor satu di Kotabaru tersebut.
Menurutnya, mengatasi persoalan KDRT maupun perilaku negatif remaja tidak hanya tugas dari pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama guna mewujudkan keluarga yang ideal yang mampu menjadi penggerak dan contoh bagi keluarga-keluarga lainnya di Kotabaru.
“Persoalan seperti ini tentu tidak bisa diselesaikan sendiri. Pemerintah saja, tidak mungkin. Semua harus bersinergi, dan bersatu untuk mengatasi berbagai dampak negatif dalam rumah tangga,” ujar H Fatma.
Sementara, camat Pulau Laut Utara, Juhaini Syukri S Sos, menyampaikan, wilayah kecamatan Pulau Laut Utara merupakan kecamatan yang berbeda dengan daerah lainnya di Kotabaru.
“Kecamatan kita ini, berbeda dengan kecamatan lain. Penduduknya kan padat, jadi otomatis memiliki persoalan yang kompleks termasuk tentang keluarga,” ujar camat.
Menurut camat, banyak penyebab terjadinya KDRT, dan perilaku negatif pada remaja. Diantaranya, dikarenakan faktor ekonomi, gaya hidup yang tinggi, yang tidak sebanding dengan pendapatan, serta minimnya kesempatam kerja.
“Intinya, banyak hal yang menjadikan persoalan dalam rumah tangga. Termasuk karena ekonomi, minimnya kesempatan kerja, dan tingginya gaya hidup yang tidak sebanding dengan pendapatan masyarakat kita,” terang camat.
Sementara, salah satu narasumber yang dihadirkan, memaparkan tentang dampak negatif alat komunikasi Handphone, (Hp) terhadap anak dan remaja di era digital.
Iptu Iksan Prananto SIK, menyampaikan, selain dapat mempengaruhi perkembangan daya fikir, remaja akan terjerumus ke dalam hal negatif apabila pihak orang tua tidak melakukan pengawasan ekstra terkait penggunaan HP oleh remaja.
“Sekarang Televisi sudah kurang diminti remaja. Bahkan sudah kalah dengan tayangan dalam aplikasi HP Youtube misalnya. Semua informasi, dan ragam tayangan ada disni, makanya kalau anak kita tidakbdibatasi, dan diawasi bisa berbahaya sekali,” ujar Iksan, yang juga menjabat sebagai Kapolsek Pulaulaut Utara tersebut. (duki)
Editor : Elo Syarif