Sekolah Rakyat Kalsel Terima 225 Peserta Didik Dari Keluarga Berpenghasilan Rp1,5 Juta Per Bulan

Ilustrasi kegiatan belajar-mengajar Sekolah Rakyat . (foto: ilustrasi AI chatgpt.com)

BANJARBARU, klikkalsel.com – Menjelang tahun ajaran baru 2025, Sekolah Rakyat Angkatan Pertama Kalsel telah menerima 225 peserta didik berasal dari sejumlah kabupaten/kota. Peserta didik yang diterima telah melalui proses seleksi ketat untuk membantu keluarga di garis kemiskinan, salah satunya anak yang orang tuanya berpenghasilan di bawah Rp1,5 juta per bulan.

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai menerangkan, para peserta didik akan menjalani sekolah gratis dan tinggal di asrama yang disediakan Kementerian Sosial.

Ada dua tempat yang telah ditetapkan menjadi wadah belajar-mengajar Sekolah Rakyat yaitu di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarbaru dengan 125 siswa, dan 100 siswa di Panti Sosial Budi Luhur Banjarbaru.

“Program ini jadi upaya nyata mengangkat martabat masyarakat miskin. Semua kebutuhan siswa, mulai makan, pakaian, hingga tempat tinggal, ditanggung negara melalui APBN,” jelasnya, Selasa (17/6/2025).

Disampaikannya Sekolah Rakyat merupakan program unggulan Kemensos di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kalsel menjadi bagian dari tahap awal peluncuran nasional yang akan dimulai Juli 2025. Diperkirakan, pembukaan secara simbolis akan dilakukan langsung oleh Presiden.

“Ini percontohan yang diharapkan bisa diikuti oleh wilayah lain. Harapannya, keluarga tidak mampu di Kalsel bisa mendapatkan pendidikan layak dan keluar dari jerat kemiskinan,” ujarnya.

Konsep Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama atau boarding school yang menyediakan pendidikan akademik serta keterampilan hidup berbasis karakter, dengan fasilitas lengkap dan teknologi modern.

Setiap sekolah berdiri di atas lahan 8 hingga 10 hektare, dilengkapi laboratorium, ruang olahraga, perpustakaan digital, dan asrama layak huni. Tak hanya itu, para siswa mendapatkan perangkat digital seperti iPad untuk mendukung pembelajaran.

Kurikulumnya mengintegrasikan pelajaran umum dengan pendidikan karakter, etika, wawasan kebangsaan, hingga keterampilan teknologi seperti coding dan keamanan siber (cybersecurity). Tujuannya, tidak sekadar mencerdaskan, tapi juga memutus rantai kemiskinan antargenerasi. (rizqon)

Editor: Abadi