Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Balik Peristiwa Kelam G30S PKI, Paman Birin Tegaskan Melawan Ideologi Menyimpang

Pemprov Kalsel menggelar apel Peringatan Hari Kesaktian Pancasila mengenang jasa pahlawan yang gugur pada peristiwa G30S PKI.

BANJARBARU, klikkalsel.com – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin mengajak ASN, karyawan/karyawati lingkup Pemprov Kalsel untuk mengamalkan Pancasila sekaligus mengenang peristiwa kelam Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI).

Permintaan orang nomor satu di provinsi ini disampaikannya saat Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus Apel Gabungan awal Oktober di halaman Kantor Gubernur, Banjarbaru, Selasa (10/1/2024).

“Upacara hari ini adalah momentum untuk mengenang peristiwa kelam G30S PKI yang telah merenggut beberapa nyawa Perwira TNI Angkatan Darat, yang gugur dengan terhormat ketika mencoba melindungi dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara,” tegasnya melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Adi Santoso.

Paman Birin juga mengajak ASN agar menjadikan Pancasila sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara, terutama dalam menjalani profesi sebagai abdi negara.

“Saya mengajak seluruh ASN lingkup Provinsi Kalsel, untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk membudayakan di lingkungan keluarga. ASN memiliki peran sebagai pemersatu bangsa, sehingga sepak terjangnya haruslah menjadi contoh terlebih dahulu bagi masyarakat,” pesannya.

Baca Juga : Hari Kesaktian Pancasila, Momentum Kewaspadaan Nasional Menangkal Ideologi Radikal

Baca Juga : Kalsel Utus 305 Atlet dan Official ke Peparnas Solo Dengan Target 3 Besar Nasional

Upacara hari ini dikatakan Paman Birin bukan hanya seremoni belaka, tetapi juga upaya untuk penguatan nilai-nilai Pancasila, dan momen untuk mengenang dan menghormati para pahlawan dan sejarah perjuangannya.

“Kita punya tanggung jawab untuk mencegah ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila. Tugas kita adalah melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu, yakni mempertahankan Pancasila sebagai identitas bangsa. Upacara hari ini bukanlah seremoni belaka tapi adalah momen untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila dan menghormati para pahlawan,” tandasnya.

Sementara itu, pada kegiatan hari ini juga disampaikan tausyiah yang disampaikan oleh Ketua Perwakilan Nahdatul Ulama Kalsel, TGH M Thambrin, yang masih dalam suasana maulid kali ini menyampaikan tausyiah tentang Nabi Muhammad SAW.

Disampaikannya, bahwa umat yang paling besar keimanannya, dan paling dirindukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah umat di masa sekarang.

“Adalah umatku di masa yang akan datang, yang imannya paling menakjubkan. Mereka yang tidak pernah bertemu, melihat, mendengar ceramahku, mendengar khotbahku, melihat aku sholat. Namun mereka masih beriman kepadaku. Aku sangat merindukan umat-umatku itu,’ sampai Nabi Muhammad SAW kepada umat di jaman beliau,” tuturnya.

“Perayaan maulid merupakan salah satu upaya memuliakan hari kelahiran Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam dan umat muslim sebagai umat beliau, mesti mendedikasikan segala yang bisa diberikan untuk melaksanakannya,” tandasnya. (rizqon)

Editor: Abadi