FKPT Kalsel bersama BNPT RI Gelar Kegiatan Anti Radikalisme dan Terorisme di Martapura

Suasana kegiatan anti radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI di aula Kodim 1006 Banjar. (Mada)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan bersama Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI menggelar kegiatan anti radikalisme dan terorisme bertema Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama (Gembira Beragama) di Aula Kodim 1003 Banjar, Rabu (11/9/2024) pagi.

Ketua FKPT Kalsel Aliansyah Mahadi, mengatakan bahwa pelibatan masyarakat penting dalam mencegah radikalisme dan terorisme. Karena ujarnya, terorisme merupakan ancaman nyata bagi bangsa Indonesia.

“Terorisme ini seperti bunglon, ketika kita lengah, mereka akan muncul di tengah-tengah kita. Karena itu, kita harus selalu waspada dan meningkatkan kepekaan,” ujarnya.

Selain itu, ia mengingat kembali peristiwa penyerangan Polsek Daha Selatan pada 1 Juni 2020 lalu. Daerah tersebut menurutnya dinilai aman sebelumnya.

“Peristiwa itu menjadi peringatan bagi kita semua bahwa ancaman terorisme ada di sekitar kita, dan kita perlu menyalakan sistem peringatan dini,” tambahnya.

Baca Juga : BNPT bersama FKPT Kalsel Gelar Ajang Youth Of Infonesia

Baca Juga : Diajak Duel Sajam, Aliansyah Laporkan Madun ke Polda Kalsel Dengan Bukti Rekaman Suara Telepon

Kendati demikian, generasi muda lintas agama diajak untuk menjadi garda terdepan dalam melawan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Aliansyah menekankan bahwa peran kaum muda sangat vital dalam menjaga ketahanan bangsa dari ancaman paham radikal.

“Mereka memiliki kekuatan untuk menangkal radikalisme dan terorisme. Melalui kegiatan Gembira Beragama ini, kita berharap mereka dapat menyerap nilai-nilai yang disampaikan oleh narasumber sebagai modal untuk melawan paham-paham radikal,” tuturnya.

Kemudian, Kasub Koordinator Pencegahan BNPT RI, Tengku Fauzan menambahkan, gerakan politik yang menggunakan agama sebagai kedok untuk melakukan kekerasan merupakan bentuk radikalisme.

“Padahal, tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Terorisme adalah musuh semua agama dan negara,” tandasnya. (Mada)

Editor: Abadi