BANJARMASIN, klikkalsel.com – Keberhasilan pembangunan yang dilakukan Pemko Banjarmasin akhirnya berbuah manis. Satu persatu penghargaan dari pemerintah pusat pun berhasil diraih.
Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor, menerima penghargaan berupa dana insentif fiskal dari pemerintah pusat. Dana sebesar Rp 5,7 miliar itu diserahkan kepada pemerintah daerah yang dinilai telah berhasil dalam berinovasi menurunkan angka stunting.
Penyerahannya pun langsung dilakukan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, di Aula Sekretariat Negara.
“Jadi kita dapat intensif dari pemerintah untuk Banjarmasin kita mendapatkan kurang lebih Rp5,7 miliar. Mudah-mudahan ini menjadi apresiasi bagi kita Kota Banjarmasin karena telah mendapatkan intensif tahun 2024,” ucap, Arifin Noor.
Ia berharap, anggaran yang telah diterima itu dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga angka stunting di kota berjuluk seribu sungai terus menurun dan menjadikan program Indonesia emas tahun 2045 terwujud.
Baca Juga Acil Odah Gelorakan Penurunan Stunting Lewat Lomba Masak Serba Ikan
Sementara itu, Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin meminta semua kepala daerah di Indonesia untuk mempercepat penurunan angka stunting dengan berkomitmen membebaskan anak Indonesia dari stunting.
Tak hanya itu, Ma’ruf Amin juga meminta para kepala daerah terus melanjutkan program penurunan stunting ini secara konsisten.
“Peran pemimpin mempengaruhi hasil yang dicapai setiap periode. Karena itu saya meminta para kepala daerah untuk menjadikan evaluasi program sebelumnya sebagai masukan utama perbaikan program kedepan,” jelasnya.
“Kemudian komitmen kepemimpinan di pusat dan daerah harus terus dipertahankan, dan tajam intervensi, penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat, pemantauan secara berkala,” sambungnya.
Selain itu, ia juga menginginkan para kepala daerah memperkuat koordinasi lintas sektor di pusat dan daerah melalui pembagian peran yang jelas, serta melakukan diseminasikan pemahaman tentang stunting yang benar kepada masyarakat.
Masih menurut Wapres, saat ini sebagian masyarakat masih memiliki pemahaman keliru terkait stunting.
“Pemahaman yang benar adalah titik awal untuk melakukan intervensi yang tepat sasaran,” ucapnya.
Program percepatan penurunan stunting, kata Wapres lagi, harus terus dilanjutkan dan disempurnakan dalam periode pembangunan berikutnya. Sebab, jelasnya, hal ini merupakan upaya menciptakan generasi unggul sesuai visi Indonesia emas 2045.(adv/fachrul)
Editor : Amran