Bekas Toko Oleh-oleh Khas Kalsel Terbakar, Yuni Hanya Pasrah Dagangannya Ikut Terbakar

Relawan pemadam kebakaran saat berjibaku melakukan upaya pemadaman kebakaran yang terjadi di Jalan Brigjen H Hasan Basri, Kecamatan Banjarmasin Utara.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga di kawasan Jalan Brigjen H Hasan Basri, Kecamatan Banjarmasin Utara dihebohkan dengan kebakaran yang melanda bangunan kosong eks toko jual amplang, Kamis (15/8/2024) sore.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran yang persis berada di samping Rumah Makan Emier tersebut berasal dari toko kosong yang dulunya bekas toko penjual oleh oleh khas Kalsel, seperti amplang sekaligus jual minyak eceran.

Api melahap habis bagian dalam toko dan menyisakan puing-puing gosong bekas bangunan terbakar. Diketahui toko tersebut milik Haji Murni.

Menurut keterangan Maysarah, pedagang mie ayam yang berada tepat di samping lokasi kebakaran, api berasal dari bagian tengah toko.

“Saat lagi jualan, tiba-tiba asap tebal mengepul di jalanan. Saat itu saya lihat api ada di bagian tengah,” katanya.

Sontak Maysarah segera melepas regulator gas di dagangannya, lalu pergi menjauh dari lokasi kebakaran.

Baca Juga : Pelapor Kasus Kode Etik ASN Pemko Banjarmasin Merasa Diintimidasi

Baca Juga : Kebakaran di Kawasan Teluk Dalam, Satu Armada Pemadam Swasta Terpental ke Sungai

Ia tidak mengetahui pasti penyebab dari kebakaran tersebut. Namun, diduga api muncul dari toko kosong karena terjadi korsleting listrik.

“Karena setahu saya toko ini sudah lama kosong, tapi aliran listriknya masih ada,” ungkapnya.

Relawan pemadam kebakaran berhasil memadamkan kebakaran sekitar 30 menit lamanya. Beruntung tak ada korban jiwa atas musibah kebakaran tersebut.

Saat ini pihak kepolisian juga sedang berkumpul di lokasi kebakaran dan melakukan melakukan penyelidikan.

Sementara itu, Yuni (67) hanya pasrah ketika sebagian dagangan yang ia tinggal hangus terbakar di depan toko kosong tersebut.

“Masih ada beberapa yang aman kaya sirup ini, tapi kalau kaya galon, gelas atau meja-mejanya sudah tak bisa diselamatkan lagi,” katanya.

Ia sehari-harinya berdagang kue dari pagi hingga siang di lokasi tersebut dan mengaku baru menempati tempat itu tidak sampai satu bulan. “Ya mau gimana lagi, namanya musibah,” pungkasnya. (airlangga)

Editor : Akhmad