BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 semakin terasa, di Kota Banjarmasin khususnya, sejumlah nama bermunculan dan menyatakan diri maju sebagai Walikota Banjarmasin.
Hingga kini, nama-nama tokoh di Banjarmasin menyatakan diri siap untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Walikota Banjarmasin tersebut, seperti eks birokrat Kota Banjarmasin Mukhyar, Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Noor, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Muhammad Yamin, dan Ketua DPD Golkar Banjarmasin Yuni Abdi Nur Sulaiman.
Kendati demikian, dari sejumlah nama tersebut, yang memiliki kans paling besar adalah petahana yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor.
Arifin Noor saat ini sudah mengantongi rekomendasi dari beberapa parpol pendukung. Bahkan ia mengucapkan banyak terimakasih kepada partai Golkar yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya maju sebagai calon Walikota Banjarmasin.
Baca Juga : Bawaslu Kalsel Luncurkan Pengawasan Pemilihan Gubernur 2024
Melihat kans tersebut Sekretaris Magister Ilmu Pemerintahan Fisip ULM Banjarmasin, Abdurrahman mengatakan, bahwa saat ini Arifin Noor bisa dikatakan memiliki kekuatan politik besar karena telah mengantongi rekomendasi dari Golkar dan Demokrat.
“Walaupun ada beberapa nama lain seperti Mukhyar dan Muhammad Yamin. Tapi Arifin Noor saat ini lebih diuntungkan,” ucapnya.
Dari 45 kursi DPRD Kota Banjarmasin, ia menerangkan bahwa Arifin Noor saat ini sudah memegang 12 kursi perwakilan, yakni 7 kursi dari Golkar dan 5 kursi dari Demokrat.
“Nah sisa 33 kursi lainnya itu tinggal menentukan ke arah mana, kalau misalkan Mukhyar di dukung oleh PKS dengan 7 kursi dan Yamin didukung Gerindra dengan 6 kursi masih tersisa 20 kursi lagi yang belum menentukan mendukung siapa,” ujarnya.
“Namun bisa dibilang politik itu dinamis, dalam hitungan detik bisa saja berubah. Bisa jadi ada kemungkinan Gerindra atau PKS bergabung,” sambungnya.
Ia pun memprediksi bahwa untuk Pilkada Walikota Banjarmasin saat ini kemungkinan hanya akan ada dua calon yang saling bertarung.
“Mungkin nanti calonnya bisa jadi hanya ada dua, Arifin dan Mukhyar. Tapi sekali lagi yang namanya politik bisa saja itu berubah,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran