BANJARMASIN, klikkalsel – Jelang pemilihan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), sepertinya para calon Rektor makin kencang berupaya meraih simpati dari anggota senat, pemilik suara pemilihan Rektor ULM.
Hanya saja, pergerakan para calon Rektor tersebut kerap dipelintir menjadi isu memainkan strategi kurang patut, agar terpilih.
Misalnya saat ini, di tengah tim sukses masing-masing calon Rektor begerilya mengumpulkan dukungan, ada saja oknum yang menyebarkan isu jika ada salah satu calon Rektor sedang melakukan intimidasi, menjanjikan jabatan serta fasilitas jika mau memilihnya sebagai Rektor.
Paling parah, ada calon rektor yang menggelar buka puasa bersama malah dikabarkan yang bersangkutan mengarantina atau upaya ‘mengamankan’ sebagian pemilih di salah satu hotel mewah di Banjarmasin.
Jelas saja, seorang petinggi ULM yang tidak mau disebutkan namanya membantah adanya informasi tersebut. “Tidak ada karantina, cuma buka puasa bersama,” sebutnya.
Akhmad Husaini Ketua LSM Komite Anti Korupsi Indoneaia (KAKI) Kalsel mengatakan, pemilihan rektor ULM Banjarmasin bakal berjalan secara demokratis sesuai dengan harapan.
Terlebih ia mengharapkan, proses pemilihan harus berjalan fair dan demokratis. Jangan dirusak dengan hal yang tak terpuji, misalnya politik uang.
“Apalagi saat ini bulan Ramadhan, semoga semuanya berjalan dengan damai jangan dirusak dengan intrik dan intervensi pihak tertentu,†ujarnya.
Diketahui, ada empat calon Rektor ULM, yakni Prof DR Zairin Noor (Dekan Fakultas Kedokteran yang juga guru besar), Prof DR Hadin Muhjad (guru besar hukum administrasi Fakultas Hukum ULM), Prof DR Husaini (guru besar ilmu kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran ULM) serta calon bertahan, Prof DR Sutarto Hadi (guru besar matematika FKIP ULM).
Dalam pemilihan rektor ULM, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi memiliki 35 persen suara dan senat universitas punya 65 persen hak suara. (baha)
Editor : Farid