BANJARMASIN, klikkalsel – Peta dukungan partai politik seakan sudah pasti saat terpilihnya Joko Siswanto sebagai Ketua Umum DPW Partai Berkarya Kalsel yang dipilih pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I 11 Juni 2018.
Namun, ketetapan ini tidak berlaku saat keluar Surat Keputusan (SK) dari DPP Partai Berkarya yang menyatakan Eddy Suryadi sebagai puncuk pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Polemik kepemimpinan yang terjadi di partai besutan Tommy Soeharto tersebut berdampak kepada kader dan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang mendukung Joko Siswanto untuk naik menjadi Ketua Umum saat Rakerwil pertama.
“Sekitar 50 persen dari 200 orang Bacaleg partai berkarya memutuskan mengundurkan diri apabila Eddy terpilih Ketua Umum,” terang Joko Siswanto kepada klikkalsel, di Hotel Tree Park Banjarmasin, Minggu (8/7/2018).
Menurutnya, diputuskannya Eddy sebagai ketua oleh DPP disebabkan adanya segelintir kepentingan oknum yang menyampaikan kepada DPP dan Ketua Umum bahwa Eddy memenangkan perebutan kursi tertinggi setelah ditinggalkan oleh Abdul Latif.
Demi memfokuskan langkah partai berkarya kedepan, maka Joko akan melaporkan hal tersebut kepada mahkamah partai berkarya serta ke pengadilan negeri setempat
“Sebab kami ingin partai berjalan lurus, janganlah ini menganggu percalegkan partai. Karena ada beberapa DPC yang ikut mendukung kubu Eddy,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Presidium Rakerwil DPW Partai Bekarya Kalsel, Agus Hidayatullah membenarkan pada Rakerwil tersebut dukungan Joko Siswanto lebih banyak 4 suara dibandingkan Eddy Suryadi yang hanya 1 suara.
“Ini masalah demokrasi, di Rakerwil itu ada 7 orang tim formatur yang memutuskan Joko Siswanto menang,” katanya.(baha)
Editor : Elo Syari