BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan melalui pertemuan Forum Religion Twenty (R20), Indonesia mengajak para pemimpin agama sedunia bergotong-royong mengatasi konflik yang mengatasnamakan agama. Pertemuan yang menjadi bagian dari Presidensi G20 Indonesia ini akan berlangsung di Bali, 23 November mendatang.
Dia menyampaikan R20 menjadi forum tokoh-tokoh agama, pemimpin-pemimpin agama yang secara efektif mempunyai pengaruh dalam memberikan bimbingan kepada umat masing-masing di berbagai belahan dunia. Forum ini membicarakan secara lugas dan konkret tentang apa yang bisa disumbangkan masing-masing komunitas dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini.
Dia mengungkapkan, saat ini ada masalah besar yang mendasar terkait hubungan antarkelompok agama.
“Pertemuan R20 diharapkan dapat menghasilkan konsolidasi bagaimana menjaga perdamaian dunia dan meredam segala konflik ataupun kesenjangan yang terjadi di berbagai belahan dunia, terutama yang mengatasnamakan agama,” kata Gus Yahya, dalam Konferensi Pers #G20Updates yang digelar Tim Komunikasi & Media G20 secara virtual di Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Forum R20 di Bali diharapkan menjadi inspirasi bagi kehidupan antar agama secara global. Agama bisa memberikan inspirasi spiritual untuk menjadi solusi bagi berbagai persoalan global.
Baca Juga : Menag Yagut: Insya Allah MTQ Akan Dibuka Presiden Jokowi
Baca Juga : PLN Kerahkan Pasukan Hingga Pasokan Listrik Demi Penuhi Permintaan Paman Birin Sukseskan MTQ Nasional
Sebanyak 30 pembicara dari berbagai pemuka agama dari seluruh negara-negara peserta G20 akan hadir di Forum R20. PBNU menggagas pertemuan R20. Bertepatan dengan peringatan satu abad organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama (NU).
Berbagai persiapan telah dilakukan. Termasuk mengundang 160 orang peserta internasional, 250 peserta domestik. Total yang akan bergabung dalam R20 sekitar 400 orang.
Forum diskusi akan berlangsung dua hari di Bali. Dilanjutkan dengan mengajak seluruh peserta ke Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk rangkaian program yang akan melengkapi diskusi.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT RI Mayjen TNI Nisan Setiadi di salah satu kegiatan sosialisasi bersama Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme Kalsel di Banjarmasin, belum lama tadi menyampaikan, salah satu kuncinya utama terwujud kedamaian yakni harmonisasi nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman.
Dia mengungkapkan, konflik antara kelompok di beberapa negara lantaran terlalu mengedepankan perbedaan. Sebagai contoh, dia menyebut peristiwa politik di Sudan yang mengatasnamakan agama.
“Kita patut bangga dengan suasana kondusif di Indonesia yang mana dengan keberagaman. Padahal dari segi geografis luas bahkan kepulauan dan jumlah penduduk yang besar. Semua itu karena kita memegang teguh prinsip bhinneka tunggal Ika dan ideologi Pancasila,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi