Usai Ijab Qabul, Pengantin Baru Grogi Dengar Petuah Polisi

Tampak Briptu Novi, saat memberikan pesan moral untuk pasangan mempelai yang baru melewati acara sakral, atau ijab qabul di Sungai Kupang, Kelumpang Hulu. (foto : duki/klikkalsel)

KOTABARU, Klikkalsel – Berbagai cara dilakukan oleh polisi dalam menjalankan tugas pengabdian di tengah masyarakat. Terkhusus bagi mereka yang diberi tugas tambahan sebagai Bhabinkamtimas di wilayah tugasnya.

Seperti yang dilakukan oleh Briptu Novi Eko Arisandi. Bhabinkamtibmas, desa Sungai Kupang, kecamatan Kelumpang Hulu, Kotabaru. Dia selalu aktif berkegiatan, dan membaur untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat.

Menariknya, Briptu Novi, juga tidak pernah absen saat warganya sedang menggelar kegiatan. Seperti selamatan, gotong-royong, ataupun pesta pernikahan.

Kondisi tersebut seperti yang terpantau Klikkalsel.com pada Rabu (16/1/2019) pagi tadi. Tampak seorang Briptu Novy berada di tengah-tengah acara akad nikah warga Sungai Kupang.

Menariknya, setelah mempelai prianya sukses mengucapkan ijab kabul, atau akad nikah polisi yang sudah mendapat ruang waktu mendekati kedua mempelai yang masih terlihat grogi.

Meski hanya kedua mempelai yang mendengar jelas pesan yang disampaikan Novi, namun suasana itu tentu menjadi perhatian keluarga besar mempelai dan para tamu undangan.

Usai menjalankan tugasnya, wartawan Klikkalsel.com yang masih penasaran terkait pesan yang disampaikan mencoba mewawancarai polisi berpangkat Briptu tersebut.

Novi mengaku, banyak pesan yang disampaikannya untuk kedua mempelai sebagai bekal mengarungi hidup baru sebagai suami isteri yang sah dimata hukum agama dan negara.

“Intinya, semua pengantin ingin menjalani hidup bahagia. Tapi, tidak ada salahnya kalau kita kembali mengingatkan agar pengantin ini bisa memahami kekurangan dan kelebihan pasangan, dan mesti bisa berkompromi ketika ada masalah,” tutur Novi.

Pesan selanjutnya, menurut Novi, setiap manusia mempunyai masa lalu. Supaya kehidupan rumah tangga berjalan harmonis, jangan ada di antara mempelai yang mengungkit masa lalu pasanganya, dan keduanya harus menjadi pribadi yang terbuka terhadap pasangan agar tidak ada rasa curiga yang timbul dalam keluarga.

“Nah, menjadi hal terpenting juga, sebagai mempelai pria agar bisa menjadi imam, atau pemimpin yang baik untuk sang istri, serta mampu menjadi contoh yang baik sebagai kepala rumah tangganya,” pungkas Novi. (duki)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan