BANJARMASIN ,klikkalsel.com – Sopir truk dan angkutan berat lainnya berunjuk rasa menutup ruas Jalan Brigjend Hasan Basry, Banjarmasin Utara arah ke Jalan Handil Bakti atau tepat depan Halte Depan Universitas Lambung Mangkurat, Sabtu (24/1/2021).
Mereka yang mengaku telah berhari-hari tidak dapat melintas menuntut pemerintah membuka akses jembatan Kayu Tangi Ujung lama guna mereka lalui.
Mereka mengaku tidak dapat lagi melintas melalui jalur lingkar kilometer 17 karena kondisinya rusak parah dan banyak genangan air yang tidak bisa mereka lalui.
Feri penyebarangan yang ada di Alalak pun menurut mereka belakangan mulai memberatkan kantong mereka.
“Awalnya kami nyeberang naik feri penyeberangan. Namun harganya belakangan naik. Kalau dihitung-hitung uang saku kami habis di jalan,” ujar salah satu Sopir, Ariffin.
Mereka mengaku akan tetap menutup jalan Kayu Tangi bagi pengguna roda selama keinginan mereka tidak dikabulkan.
“Kami rata-rata sudah disini sejak 3 hingga 5 lalu. Bahkan untuk makan disini kami ngutang sama teman. Kami akan tetap bertahan disini hingga dikabulkan, kami minta kebijaksanaan pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu terlihat antrian truk angkutan yang mengekor sepanjang Jalan Brigjend Hasan Basri hingga kayu Tangi Ujung.
Sedangkan kemacetan parah terjadi di sepanjang Jalan Brigjend Hasan Barsry hingga Kayu Tangi Ujung.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Perhubungan Kalsel masih melalukan rapat dengan pihak PT WIKA yang menjadi kontraktor jembatan Kayu Tangi Ujung.
Pasalnya dibukanya akses jalan untuk angkutan berat di Jembatan Kayu Tangi lama yang posisinya berdampingan dengan jembatan baru, dikhawatirkan menimbulkan getaran pada pengerjaan jembatan baru. (David)
Editor: David