Semarakan Kejurnas Drum Band Kalsel Dengan Perpaduan Seni Menarik Penuh Potensi Wisata

Penanmpilan Lomba Unjuk Gelar kontingen Kota Banjarmasin. (foto : dhiya’ul fajri)

BANJARMASIN, Klikkalsel- Marching band/drumcorps atau lebih familiar disebut drumband di Indonesia kini menjadi kegiatan favorit diberbagai sekolah, instansi/perusahaan dan berbagai daerah provinsi di Indonesia. Tidak jarang saat ini kita temui sekolah baik dari tingkat TK sampai pada tingkat universitas memiliki tim drumband.

Mengapa drumband menjadi kegiatan pilihan favorit karena tentunya banyak hal yang menjadi alasannya, antara lain drumband menyenangkan bagi mereka yang hobi bermusik dan menari, drumband mampu menyerap banyak orang dalam satu wadah kegiatan, drumband mampu membentuk karakter anak, karena sangat erat kaitannya dengan pola latihan kedisiplinan dan kekompakan, dan yang paling menarik ternyata drumband memberikan peluang besar terhadap peningkatan sektor ekonomi para penggiatnya dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap peningkatan sektor pariwisata.

Jika di negara-negara lain di amerika atau di asia marching band dikemas dalam versi seni pertunjakan display (field opera), military band, conser band, drum battle, brass battle, marching band on stage, colorguard contest, di Indonesia selain dalam versi tersebut lebih menariknya ada versi olahraga yang diperlombakan.

Begitu banyak manfaat dan potensi besar yang terdapat dalam kegiatan ini, oleh karenanya kini seluruh versi kegiatan marching band/drumcorps/drumband tersebut diwadahi dan dinaungi secara resmi oleh pemerintah melalui asosiasi bernama PDBI (Persatuan Drum band Indonesia).

PDBI inilah yang mengelola kegiatan drumband dari seluruh versi dan tingkatan disetiap daerah di Indonesia, baik dalam hal administrasi, perijinan, inventarisasi, pelaksanaan lomba-lomba, pelatihan-pelatihan dan banyak hal lain yg semuanya bermuara di PDBI tingkat kabupaten/kota, PDBI provinsi dan PB PDBI pusat.

Mendapat perhatian tersendiri dihati masyarakat akan penampilannya yang memukau, Drum Band kerap kali melaksanakan event lomba yang bertujuan melatih dan menambah jam terbang para atlet dan pemain Drum Band itu sendiri.

Di berbagai lomba yang sudah terlaksana di tanah air baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional selalu memberikan kesan positif terhadap animo jumlah peserta yang selalu meningkat.

Atlet Kontingen perwakilan Kalimantan Selatan saat mengikuti Event Lomba LKKB. (foto : fajri

Sebagai contoh kejuaraan nasional Grand Prix Marching Band (GPMB) yang diselenggarakan di Istora senayan jakarta, kejuaraan internasional Jember Open Marchingband Competition (JOMC), kejuaraan Indonesia Drum Corps Chsmpionship (IDCC) di Banten, Kejuaraan nasional Piala Raja Hamengku Buwono (HB CUP) di Yogyakarta, kejuaraan nasional LANGGAM di Bali dan banyak kejuaraan lain didaerah selalu ramai peserta dari berbagai daerah provinsi di Indonesia maupun dari luar negeri.

Begitu juga dengan kejuaraan nasional versi olah raga PDBI maupun PON yang diselerenggarakan berpindah-pindah sesuai dengan jatah provinsi yang menjadi tuan rumah selalu memberikan kesan postif terhadap sektor ekonomi dan pariwisata.

Dari jumlah peserta yang banyak dan datang dari berbagai daerah itulah yang selalu menjadi daya tarik pengelolaan kegiatan lomba drumband bisa menjadi potensi besar terhadap peningkatan sektor pariwisata daerah.

Menindaklanjuti hal tersebut PDBI Kalimantan Selatan (Kalsel) bersiap melaksanakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) pada tanggal 3-8 Desember 2018 mendatang.
Sukses gelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) pada bulan September lalu, menjadi landasan kuat bakal terselenggaranya event bertaraf Nasional tersebut.

Hal itu pun senada dengan pernyataan Ketua Umum PDBI Kalsel Hanif Faisal Nurofiq,”Persiapan demi persiapan sudah kami laksanakan, 17 Provinsi sudah menyatakan keikutsertaannya. Digelar di Banjarmasin, Kejurnas ini menjadi yang pertama dan harus berjalan dengan lancar,”

Seolah menyambut kesiapan tuan rumah, Ketua Umum Pengurus Besar PDBI Kombes Drs Joko Sarwoko beberapa waktu lalu berhadir dan memimpin langsung Technical Meeting pertama Kejurnas yang berlangsung di hotel Amaris Banjarmasin.

Tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Joko Sarwoko mengungkapkan, dari sekian banyak peserta yang mengikuti Kejurnas ini ada beberapa peserta yang tidak bisa berhadir di Bumi Lambung Mangkurat, karena para peserta yang mengikuti Kejurnas ini masih mengadakan kujuaraan tingkat Provinsi masing-masing.

“Yang berhadir di TM pertama ini tidak semua kontingen, karena untuk mencapai ditahap Nasional ini setiap Provinsi harus melaksanakan kejuaraan yang berupa seleksi hingga ke tahap Nasional,” jelasnya.

Namun sampai pada minngu kedua bulan november jumlah perserta sudah mencapai 18 provinsi antara lain Kalsel, Aceh, Sumut, Sumsel, Jambi, Lampung, Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Banten, Kaltim, Kalbar, Sulut.

Menyikapi hal tersebut segala persiapan tentunya menjadi prioritas ruan rumah untuk segera dirampungkan, begitu juga dengan kontingen Kalsel yang terdiri dari Banjarmasin, Tabalong dan Hulu Sungai Tengah. Latihan bahkan karantina juga sedang mereka jalankan demi pencapaian hasil yang maksimal.

Tak hanya menguntungkan bagi PDBI, Kejurnas juga mendatangkan income positif bagi Pemerintah dan Masyarakat Kalsel khususnya.

Mengingat sekitar 600-700an orang dari berbagai Provinsi akan bertandang ke Bumi Lambung Mangkurat dengan segala pemasukan baik penginapan, transportasi, wisata, kuliner dan juga oleh-oleh yang tentunya akan menambah pemasukan ekonomi bagi masyarakat Kalsel.

Bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, PDBI Kalsel berencana gelar Kirap Parade Nusantara yang akan menampilkan seni budaya, dan tarian-tarian adat Nusantara dengan harapan menjadi awal pembuka kegiatan yang menghibur dan menarik perhatian masyarakat. (Dhiya’ul Fajri)

Tinggalkan Balasan