Kalsel  

Razzaq Production, Usaha Sablon Kaos yang Lagi Trend di Tabalong

TANJUNG, klikkalsel – Bagi anda warga Tabalong yang ingin memulai sebuah usaha, namun bingung usaha apa yang harus dilakukan. Mungkin anda bisa mencobanya dengan usaha sablon kaos.

Sebab, usaha tersebut mempunyai prospek bagus dan menjanjikan.

Di Kabupaten Tabalong, saat ini usaha sablon kaos tengah dikembangkan oleh sejumlah komunitas maupun perorangan. Dengan modal yang tidak terlalu besar, usaha tersebut bisa memberikan anda keuntungan yang lumayan untuk memenuhi kebutuhan anda sehari-hari.

Apalagi trend fasion saat ini, terutama kalangan muda, sudah lebih memilih kaos yang disablon dibandingkan dengan membeli kaos baru yang sudah tersedia di toko. Cukup beralasan, karena di sablon kaos, mereka bisa mendapatkan kaos bergambar apapun sesuai keinginan.

Salah satunya di Kabupaten Tabalong yang menjalankan usaha sablon kaos adalah Razzaq Production.

(foto : istimewa)

Usaha rumahan yang terletak di Jalan Belimbing Raya, Keluruahan Belimbing Raya, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong itu dikelola oleh tiga orang anak muda, Koko Indarko, Fauzy Rahman dan Chandra Bagus Santoso.

Meski baru berdiri pada Desember 2016 lalu, Razzaq Production sudah melayani ribuan pesanan sablon kaos dengan berbagai macam desain gambar sesuai keinginan konsumen.

Harganya yang terjangkau dan didukung dengan kualitas kaos, bahan cetakan, peralatan yang canggih, hingga desainer yang profesional, Razzaq Production mampu menarik minat masyarakat sebagai solusi fashion dengan desain suka-suka.

“Banyak peluang usaha yang lain, namun sablon kaos adalah peluang usaha yang menjanjikan dan tidak pernah basi. Di era sekarang mungkin sejumlah uang bukan menjadi hambatan jika memiliki tekad dan komitmen dalam usaha, dengan modal lima hingga Rp10 juta sudah bisa membuka usaha sablon kaos,” ujar Owner Razzaq Production, Koko Indarko.

Untuk menjalankan usaha sablon kaosnya, Koko Indarko, pria kelahiran, Barabai, 18 September 1991 itu mengatakan, target pasarnya lebih mengarah kepada komunitas, sekolah dan instansi pemerintahan.

Ia juga mengaku, saat ini usahanya minimal rutin menerima pesanan sablon kaos hingga 200 pcs tiap bulannya.

“Untuk harganya sendiri cukup terjangkau, kita jual dengan kisaran 70 hingga Rp100 ribu. Tergantung bahan yang di pilih konsumen, desain dan budget,” terang pria yang akrab disapa Koko itu.

Koko menambahkan, untuk lebih meyakinkan minat para konsumen lewat keahliannya dalam menyablon baju, ia bersama rekan-rekannya saat ini juga telah mengeluarkan sebuah merk lokal yang diberi nama Welfare.

“Untuk product Welfare sendiri, memang sengaja kita sediakan bagi mereka yang ingin membeli kaos jadi. Desainnya lebih banyak mengangkat tema etcnic atau kearifan lokal,” tutup pria yang saat ini menyandang gelar S2 Magister Administrasi Public, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin itu. (arif)

Editor : Akhmad