Pemkab Tabalong Menggelar Diseminasi Hasil AKS Siklus 2

Pemerintah Kabupaten Tabalong ketika menggelar diseminasi hasil AKS siklus 2

TANJUNG, Klikkalsel.com – Pemerintah Kabupaten Tabalong menggelar diseminasi hasil audit kasus stunting (AKS) siklus 2 di Aston Tanjung City Hotel.

Dalam kegiatan tersebut langsung dipimpin Pj Sekda Tabalong sekaligus Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, M Fitri Hernadi.

Diketahui, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 prevalensi stunting di Tabalong sebesar 18,1 persen turun 1,6 persen dari angka 19,7 persen pada tahun 2022 menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Hasil ini menunjukkan Kabupaten Tabalong secara konsisten mengalami penurunan prevalensi stunting sejak tahun 2019.

Meski terus mengalami penurunan, Fitri mengatakan semua pihak tetap berkomitmen menekan angka stunting di Kabupaten Tabalong.

Baca Juga Bentuk Apresiasi Petani, DPKP2TPH Tabalong Lombakan Gunungan Buah dan Sayur Hasil Bumi Sarabakawa

Baca Juga Upaya Kendalikan Inflasi, Pemkab Tabalong Bersama Dinas Koperasi UKM Kalsel Gelar Pasar Rakyat untuk UMKM

Fitri menyebut saat ini ada 50 kasus stunting yang harus ditangani oleh seluruh pihak di kabupaten Tabalong.

“Alhamdulillah angkanya tidak besar, tetapi itu berpotensi membesar kalau kita tidak punya perhatian,” sebutnya.

Saat ini Pemkab Tabalong beserta stakeholder punya peran besar untuk penanganan stunting.

“Dengan saling bersinergi, agar anak-anak stunting ini mempunyai masa depan cerah,” ucapnya.

Ia berharap melalui sinergi ini bukan saja untuk stunting tapi dapat berdampak pada seluruh aspek keberlanjutan masyarakat di Bumi Saraba Kawa.

“Semoga kegiatan ini bukan sekedar seremonial, tapi dapat membuahkan hasil nyata,” harapnya.

Sementara itu, Plt Sekretaris DP3AP2KB Tabalong, Normaliani mengatakan kegiatan kali ini sebagai komitmen dalam upaya menekan angka stunting.

“Pelaksanaan AKS ini bertujuan untuk melakukan identifikasi, seleksi dan analisis terhadap kasus-kasus stunting yang terjadi. Melalui penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat, baik intervensi spesifik maupun sensitif secara kolaborasi, kejadian stunting dapat dicegah,” katanya.

Diketahui, kegiatan ini turut dihadiri Koordinator Program Manager Satgas PPS Provinsi Kalimantan Selatan, H. Didy Ariady, seluruh Camat dan Kepala Puskesmas se-Tabalong. (Dilah/adv)