Hingga Harjad ke – 69 Kalsel, Sudah 15 Pimpinan DPRD Berganti

Penampilan kolaborasi tarian antar provinsi menyemarakan hari jadi Prov Kalsel ke 69. (foto : syarifwamen/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Wujud wakil rakyat untuk selalu mengenang para pendahulu yang telah berjasa berjuang merebut dan mempertahankan sampai pada pembentukan Kalsel, salah satunya dengan memperingati Hari Jadi (Harjad) ke-69 Kalsel.

“Dengan sejarah, maka dapat mengintrospeksi dan memetik hikmah guna memotivasi dan mewujudkan langkah dalam membangun Kalsel kedepan agar lebih mapan dan sejahtera” kata Wakil Ketua DPRD Kalsel, H Asbullah saat Rapat Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi (Harjad) ke-69 Provinsi Kalsel, di Banjarmasin , Rabu (14/8/2019)

Politisi PPP inipun membeberkan, pada rentang waktu 1900-1950 memiliki makna penting dalam perjalanan sejarah perjuangan kemerdekaan.

Dari tiga fase yaitu, periode pergerakan pembangunan, periode pendudukan jepang dan periode revolusi fisik di 1945 hingga 1949 sampai pengakuan kedaulatan di 1950.

Setelah proklamasi dan terbentuknya daerah otonom Provinsi Kalimantan pada 19 Agustus 1945, maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan Kalimantan (Borneo) adalah salah satu dari delapan provinsi dari NKRI, dan masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur.

H Asbullah mengatakan pada 2 September 1945 saat itu, Ir Pangeran Mohammad Noor, dilantik oleh Presiden RI, sebagai Gubernur Borneo. Kemudian melalui PP 21/1990 pemerintah pusat kembali melakukan penataan tentang pembentukan provinsi hingga menjadi 10 provinsi. Salah satunya yaitu Kalimantan Selatan, dengan gubernurnya DR Murjani.

Gubernur Kalsel kemudian mengeluarkan Keputusan Gubernur No 186/OPP/92/14, tentang pembentukan beberapa kabupaten, daerah istimewa, kotapraja pada tanggal 14 Agustus 1950. Pada Tanggal 7 Januari 1953, keputusan gubernur diatas dibekukan dan diganti dengan UU Darurat Nomor 2/1953 dan UU Darurat Nomor 3/1953, tentang pembentukan daerah otonom Provinsi Kalimantan dan tentang daerah otonom kabupaten, istimewa dan kota besar dalam lingkungan Provinsi Kalsel.

Selanjutnya, Presiden RI pada 29 November 1956 mengeluarkan UU No 25 Tahun 1956, tentang pembentukan daerah otonom yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Seiring waktu pemerintah Tingkat I Provinsi Kalsel, dengan Surat Keputusan DPRD Tingkat I Provinsi Kalsel, No 2/1989, menetapkan Tanggal 14 Agustus 1950, sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan.

” Dengan berlandaskan fakta sejarah, sejak 14 Agustus 1950, telah diselenggarakan Pemerintah Provinsi Kalsel, yang berkedudukan di Banjarmasin,” tegas Asbullah.

Selain catatan administratif dan tata pemerintahan, juga dibeberkan tokoh dan figur pimpinan daerah sejak awal hingga sekarang. Untuk Gubernur/Pejabat Gubernur Provinsi Kalsel, yaitu, 1. Ir. Pangeran Mohammad Noor (1945-1950). 2. DR Murdjani (1950-1953).3.R Tumenggung Aria Milono (1953-1957).4. M Syarkawi (1957-1959).5. H Maksid (1960-1963).6.H Abu Yajid Bustoni (1963). 7. H Abrani Sulaiman (1963-1969). 8.M Yamani (1969-1977).9. Subardjo (1977-1980) 10.Mister Cokrokosumo (1980-1985).11. Ir H M Said, (1985-1995).12. Drs H Gusti Hasan Aman (1995-2000).13. Drs HM Syachril Darham (2000-2005).14. Drs H Rudy Ariffin (2005-2015). 15. Drs H Syahbirin Noor 2016-2021.

Sedang Pimpinan DPRD Kalsel, yaitu. 1. H Maksid (1961-1963).2. H Saadiat (1963-1965). 3. HM Hartum Husien (1965-1968). 4. H Abdul Gani Majedi (1969-1971).5. H Arief Tanoedipura (1971-1977).6. H Subagyo (1977-1982).7. H Rachmatullah (1982-1987) 8. HM Yusuf (1987-1992).9. H Ismail Abdullah (1992-1997).10. H Sunarto (1997-1999).11. H Mansyah ADD (1999-2004). 12. H Anang Khairin Noor (2014-2009). 13. Kol Inf Nasib Alamsyah (2009-2014). 14. Hj Normiliyani AS (2014-2016). 15. H Muhaimin SH MH (Plt 2016-2017).12. H Burhanuddin S Sos MPD.(2017-2019).

” Kepada para pejuang dan tokoh-tokoh masyarakat yang tak dapat disebutkan satu persatu, maka melalui rapat paripurna istimewa hari ini, kami mengucapkan terima kasih dan hormat setinggi-tingginya, atas kiprah, dharma bakti dan ketulusannya mengawal Provinsi Kalsel hingga menjadi seperti sekarang ini,” ucap Asbullah.

Sementara itu, peringatan Harja ke-69 di lingkup DPRD Kalsel, dimeriahkan sekelompok penari Baksa Kembang dan Seni Madihin Jhon Tralala Junior. Nuansa khas Banjar pun tampak terasa kental, karena semua wakil rakyat dan pimpinan SKPD yang hadir, mengenakan pakaian adat lengkap Laung penutup kelapa dan sarung sasirangan yang dililit di bawah pinggang. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan