Dihalangi Perempuan Mengerikan di Pintu Rumah

Ilustrasi penampakan perempuan mengerikan di depan pintu. (ilustrasi klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Pengalaman bertemu dengan makhluk tak kasat mata atau biasa disebut hantu tentu tak diinginkan kebanyakan orang. Tapi, kalau sudah begitu, bisa jadi akan tubuh gemetaran karena diselimuti rasa takut, terpana tak bergerak, hingga pingsan bisa terjadi.

Nah, ada pengalaman dari seseorang sebut saja Anang, saat ingin masuk rumah, namun dihalangi makhluk yang sangat mengerikan pada awal 2012 silam.

Cerita itu bermula, saat istri Anang mengandung bayi dua bulan. Tibalah suatu malam ketika sang istri membangunkan Anang yang tertidur lelap. “Ayah bangun, kayaknya si dede (jabang bayi) ingin nasi goreng, tapi beli di depan sana ya..?” ucap istrinya sambil membangunkan Anang.

Lantas Anang yang mendapatkan perintah dari istri yang mengidam, tanpa banyak bicara panjang lebar langsung bangun dan bersiap.

Perlahan ia menuju pintu ke luar rumah terus dikuncinya, perasaan tak nyaman kembali lagi dirasakan Anang tetapi ia mencoba menepisnya.

Lantaran waktu sudah tengah malam, pedagang nasi goreng pun banyak yang tutup. Anang yang mencari nasi goreng dari depan komplek Bumi Mas, Veteran hingga Pasar Lama tak kunjung ketemu.

Sampai akhirnya Anang  mendapatkan nasi goreng di muara Kelayan. Setelah itu, Anang pun ingin cepat-cepat pulang ke rumah bedakannya, karena khawatir meninggalkan istri yang lagi hamil sendirian.

Sekitar pukul 01.30 Wita, Anang yang sudah mendapatkan nasi goreng pun bergegas memacu sepeda motornya menuju rumahnya di kawasan Bumi Mas, kelurahan Pemurus Baru, Banjarmasin Selatan.

Setibanya di depan gang rumah kontrakannya pada pukul 02.00 Wita atau sudah dinihari, Anang kemudian mematikan mesin kuda besinya, dengan maksud tak ingin mengganggu penghuni bedakan lain yang sudah lelap tidur.

Sekitar 10 meteran dari depan gang, Anang lalu turun dari motornya dan mendorong menuju rumah bedakannya. Kemudian memarkirkan sepeda motornya di samping rumah dan ingin masuk ke dalam rumahnya.

Sejurus itu, Anang mulai merasa ada yang aneh akan kehadiran sesuatu. Di tengah suasana malam hening saat itu, bulu kuduk Anang tiba-tiba merinding.

Sesekali ia menoleh ke belakang, namun Anang tak melihat ada orang yang dirasakan kehadirannya.

Namun, sesampainya di depan rumah, Anang kaget setengah mati. Badannya pun kaku dan jantung berdebar kencang.

Sebab di hadapannya dengan jarak sangat dekat, berdiri sesosok perempuan berambut panjang terurai berantakan hingga menutup bagian kiri mukanya, pori-pori wajahnya juga terlihat jelas.

Perempuan berbaju putih kucel dan lecek hingga menyentuh lantai tersebut hanya menunduk dan diam di pintu rumah Anang. Karuan saja, Anang tak bisa membuka pintu rumahnya, karena terhalang perempuan dengan bibir lebar atau dower dan kotor.

Anang yang sudah bertahan sekitar 3 menit di hadapan makhluk seperti Hantu Sandah itu mencoba tetap membuka pintu untuk masuk rumah.

Namun dalam hatinya, Anang yang teringat anak serta si jabang bayi ada di dalam rumah. Lalu dengan sedikit keberanian, ia tetap nekat masuk rumah untuk memastikan istrinya.

Dengan perlahan Anang melangkahkan kaki menuju pintu rumahnya, sesekali ia juga menengok sosok perempuan dengan muka hitam legam dengan bola matanya sangat hitam, sisi matannya ke abu-abuan dan menatap ke bawah.

“Permisi saya ingin lewat dan masuk rumah saya jangan di depan pintu, saya tidak mengganggu anda dan anda jangan mengganggu saya,” ucap Anang, sambil memasukan anak kunci ke lubang kunci untuk membuka rumahnya.

Akhirnnya mahkluk tersebut bergeser melayang, perlahan Anang mulai membuka pintu depan rumahnya dan masuk menemui istrinya.

Paginya sang istri pun bercerita ternyata juga melihat sosok yang menampakan diri di hadapan Anang itu.

Anang pun mencoba bertanya, dengan sejumlah tetangga atau penghuni bedakan yang lain. Ternyata dulunya, di lahan rumah bedakan yang ditempatinya ada kuburan tua, tanpa nama. Mulai saat itu, Anang dan istri langsung pindah rumah.(*)

 

Penulis : Azka

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan