Bayi Umur 3 Hari dan Nenek Berusia 70 Tahun Ramaikan Tradisi Baayun Maulid

BANJARMASIN, klikkalsel – Baayun Maulid merupakan salah satu tradisi di Kalsel saat menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada 12 Rabiul Awal, dan pelaksanaan Baayun maulid selalu digelar setiap tahunnya di Kalsel.

Kegiatan yang selalu digelar setiap tahun ini biasanya ada di sejumlah kawasan di Banjarmasin, seperti yang kali ini dilaksanakan di kawasan Kubah Basirih, Banjarmasin Barat, Sabtu (9/11/2019).

Dalam tradisi Baayun Maulid tersebut ratusan ayunan dari kain yang berhiaskan pernak pernik serta dibalut kain kuning disiapkan untuk perayaan tersebut.

Menyambut tradisi baayun maulid itu ratusan warga berkumpul dengan membawa keluarga mereka, khususnya anak-anak untuk diayun di acara itu.

Syair maulid pun dilantunkan. Para orang tua langsung menggoyang ayunan yang diisi anak mereka masing-masing.

Uniknya, dalam kesempatan itu tidak hanya anak-anak, bakhan para orang tua juga tidak mau ketinggalan.

“Masyarakat percaya, melaksanakan Baayun Maulid merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan hidup,” kata Said Abdul Ghalib Bahasyim (41).

Ia yang membawa anak kelimanya, Said Ahmad Qodir Bahasyim yang masih berusia tiga hari untuk ikut prosesi baayun maulid di Kubah Basirih.

“Baru lahir Kamis kemarin, pukul tiga subuh,” ujar dia.

Menurutnya, tak pernah ketinggalan dan selalu menjalani prosesi ini, di mana setiap anaknya selalu ikut diayun maulid.

Ia mengatakan, kepercayaan di keluarganya Baayun Maulid bagi bayi yang baru lahir merupakan suatu keharusan.

“Kalau lahir bayi harus baayun,inikan juga adat Banjar. Harapannya semoga bagus, panjang umur, murah rezeki, dan semoga mendapat berkah,” tuturnya.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin, Ikhsan Al Haaq, Said Ahmad Qodir Bahasyim, merupakan peserta termuda di Baayun Maulid massal kali ini. Sedangkan untuk yang paling tua, ada yang berusia 70 tahun, yakni Nenek Rusminah.

Untuk mengikuti acara baayun maulid tersebut, nenek Rusminah harus dibopong dan menaiki kursi roda. Meskipun begitu, nenek Rusminah sangat bersemangat untuk mengikuti tradisi baayun maulid tersebut.

Ikhsan juga mengatakan dalam acara baayun maulid tersebut, tercatat sebanyak 500 orang yang mengikuti, dimana dari sebanyak 500 orang yang mengikuti kegiatan baayun maulid itu, tidak hanya dari Kalsel yang mengikuti, tetapi juga ada yang berasal dari luar daerah.

“Ada dari Riau, Jakarta, Kalimantan Tengah, Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan juga banyak yang datang. Kalau untuk peserta dari kupon yang dibagi ada 421. Tapi banyak yang diluar kupon kalau dihitung 500 lebih pesertanya,” ucapnya.

Ia berharap, kegiatan baayun maulid ini bisa terus dilaksanakan di setiap tahunnya. Karena baayun maulid ini tercatat dalam kalender event yang diselenggarakan oleh Pemkot Banjarmasin. (fachrul)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan