Religi  

Alasan Al-Quran Tidak Turun Sekaligus Satu Kitab

Alasan Al-Quran Tidak Turun Sekaligus Satu Kitab
Foto : Shutterstock

KITAB suci Al-Quran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Namun turunnya tidak langsung sekaligus satu kitab, melainkan berangsur-angsur atau secara bertahap sesuai kebutuhan.

Al-Qur’an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy.

Surah-surah dalam Al-Qur’an terbagi atas surah-surah makkiyah (turun di Mekkah) dan madaniyah (turun di Madinah) tergantung tempat penurunan surah tersebut.

Dalam satu riwayat Al-Qur’an diturunkan selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Pertama kali turun Surah Al-Alaq ayat 1-5, pada malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi Muhammad. Terakhir Surah Al Maidah ayat 3, turun pada 9 Zulhijjah disaat Nabi Muhammad melaksanakan haji Wada’ pada tahun 63 tahun kelahirannya, atau tahun 10 H.

Mengapa Al Quran tidak diturunkan sekaligus?

Dalam tausiah Ustad Ali Thalib usai sholat subuh berjamaah di Masjid KH Ahmad Dahlan, Jalan S Parman Banjarmasin, Senin (22/1/2018).

Ia menyampaikan, Al-Quran diturunkan kepada Rasullah dan umatnya adalah sebagai petunjuk melaksanakan kehidupan dunia dan akhirat. “Al-Quran juga hanya diberikan pada orang yang beriman,” ucapnya dihadapan para jamaah.

Menurutnya, Al-Quran turun berangsur angsur tidak seperti Taurat, Injil dan kitab lainnya yang turun sekaligus. “Kenapa tidak langsung 30 zus. Karena mengandung makna dan jawabnya kita mudah memahami, mengamalkannya dan kita kuat. Juga kita diminta bersabar berdakwah,” sebutnya.

Sejarah mencatat para Nabi dan sahabat serta para ulama mendapat tantangan dasyat bahkan dicaci . Dihukum dan dijauhi selama melaksanakan dakwah. “Jadi jangan heran apabila kita menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, maka ujiannya berat maka bersabarlah dalam ketaatan,” tutur Ustad AlibThalib.

Ketaatan sering kali berat seperti melaksanakan haji dan umrah memakai kain ihram padhal kondisi cuaca dingin. “Namun kita mampu melaksanakan itulah bentuk ketaatan,” sebutnya.

Baca Juga : Allah Menyuruh Berlaku Adil

Mengingat, alasan Al-Quran diturunkan bertahap kepada Rasulullah, karena untuk menguatkan atau meneguhkan hati Rasulullah SAW dalam dorongan dakwah.
Hal ini diisyaratkan oleh firman Allah, “Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).” (QS. al-Furqan :32)

Kemudian, untuk menentang dan melemahkan para penentang Al-Quran. Sebab, orang-orang musyrik bertujuan melemahkan Nabi, dengan melontarkan pertanyaan hal-hal batil yang tak masuk akal, seperti hari kiamat.

Alasan berikutnya, untuk mempermudah hafalan dan pemahaman terhadap Al-Quran.

Lalu, Al-Quran diturunkan menyesuaikan dengan peristiwa-peristiwa dalam penetapan hukum.

Baca Juga : Dahsyatnya Surah At Taubah

Sebab, Al-Quran diturunkan sebagai penetapan aqidah yang benar, hukum-hukum syari`at, dan akhlak mulia. Sebagaimana firman Allah, Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (QS. al-Isra :106).

Diturunkan tidak sekaligus, karena Al-Quran bukti yang pasti bahwa Al-Quran Al-Karim Diturunkan dari sisi Allah SWT yang Maha Bijaksana dan Maha Tahu. (*)

Penulis : H Sukhrowardi / Gerakan Sholat Subuh Berjamaah
Editor : Farid