Akses Jalan Darat dapat Dilalui, Desa Salikung Kini Tak Lagi Berstatus Desa Tertinggal

Akses jalan di Desa Salikung, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong kini dapat dilalui warga setempat dengan lancar. (foto : mc tabalong)

TANJUNG, klikkalsel – Warga Desa Salikung, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) kini tidak perlu lagi harus bersusah payah untuk menuju ibukota kecamatan ataupun kabupaten, khususnya untuk mengangkut hasil pertanian.

Sebab kini, desa terpencil yang dulu dikenal sebagai desa terbelakang itu sudah memiliki akses jalan darat yang dapat dilalui warganya dengan lancar.

Baca Juga : Pemkab Tabalong Serahkan Bantuan Kelompok Usaha Bersama Senilai Rp600 juta.

Dengan panjang 21 kilometer dan lebar 6 meter, akses jalan dari Desa Salikung menuju ke desa-desa sekitarnya seperti, Desa Binjai, Desa Sungai Kumap hingga Mimban ini telah selesai dilakukan pelebaran dan pengerasan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tabalong.

Kepala Dinas PUPR Tabalong, M Noor Rifani, saat melakukan kunjungan ke Desa Salikung bersama anggota DPRD Tabalong, Sabtu, (14/10/2019) lalu mengatakan, jalan tersebut akan terus dilakukan peningkatan kualitasnya, bahkan di tahun 2020 sudah dilakukan penganggaran untuk itu.

“Tentunya ada tahapan yang harus dilakukan tidak bisa sekaligus, karena memang medannya ekstrim dan panjang tadi memerlukan proses yang lama dan dana yang besar,” kata pria yang akrab disapa Rifani itu.

Rifani berharap, warga Desa Salikung bisa terus merawat jalan tersebut sehingga kondisinya bisa bertahan lebih lama.

Ke depannya, selain jalan Desa Salikung dan Sungai Kumap, Pemkab Tabalong juga berkomitmen membangun akses jalan Desa Hegarmanah, Dambung dan Panaan, di Kecamatan Bintang Ara. Sehingga, lima desa tersebut tidak lagi berstatus desa tertinggal

Baca Juga : Lima Tahun Lagi, di Tabalong Tak Ada Lagi Desa Terisolir

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Tabalong, Jurni berharap, dengan dilakukannya peningkatan kualitas jalan tersebut, warga Desa Salikung tidak lagi tertinggal, dan pihaknya berjanji akan terus memperjuangkan hingga sampai selesai proses pengaspalan jalan.

“Alhamdulillah, perbaikan jalan ke Salikung tidak ada hambatan lagi, dan sesuai janji kami di periode kami dan masa jabatan Bupati Anang Syakhfiani tidak ada lagi desa yang terpecil dan tertinggal,” kata Jurni.

Tokoh masyarakat Desa Salikung, H Abdul Muthalib, yang merasakan manfaat dengan lancarnya jalan dari Salikung menuju muara uya mengatakan, kini dirinya bersama warga lain sudah bisa pulang pergi membawa hasil tani seperti karet dan lada secara rutin.

“Kalau dulu perlu waktu tiga sampai empat jam menuju Muara Uya, kini cukup tiga puluh menit membawa karet, bahkan bisa tiga hingga empat kali dalam sehari membawa karet ke Muara Uya,” ucapnya. (arif/adv)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan