Tarawih Terganggu Suara Petasan, Petugas Diminta Bertindak

Remaja bermain petasan di Taman Saijaan yang berdekatan dengan Masjid Raya Kotabaru. (duki/klikkalsel)

KOTABARU, klikkalsel – Suasana khusuk ibadah shalat tarawih di pusat kota, Kotabaru nampaknya masih ternodai dengan suara-suara petasan.

Remaja bermain petasan di Taman Saijaan yang berdekatan dengan Masjid Raya Kotabaru. (duki/klikkalsel)

Pantauan awak media ini, Jumat malam, (18/5) tampak sejumlah remaja dan anak-anak dengan leluasa membunyikan petasan di Taman Saijaan, yang jaraknya hanya berdampingan dengan Masjid.

Taman Saijaan, yang masuk kawasan Desa Sebatung, Kecamatan Pulau Laut Utara posisinya hanya berdampingan dengan Masjid Khusnul Khatimah, salah satu Masjid besar di Kotabaru.

Salah seorang warga Kotabaru menilai, suara petasan tersebut mengganggu warga muslim menjalankan ibadah qiyamul lail, (Ibadah Malam) atau tarawih di bulan suci Ramadhan.

“Harusnya tidak ada bunyi petasan saat tarawih berlangsung. Ini mengganggu ibadah namanya. Nah, kami juga berharap pihak petugas dapat memperketat patroli di kawasan Masjid, agar tidak ada lagi aktivitas yang mengganggu ibadah seperti itu,” ujar Jannah.

Dilain pihak, Kepala Desa Sebatung, Awaluddin S menyayangkan masih ada remaja yang membunyikan petasan saat shalat tarawih berlangsung di kawasan Masjid.

“Ini persoalan yang harus disikapi serius. Kepada orang tua juga harus memberikan pemahaman kepada anak-anak, untuk menghormati jamaah muslim yang sedang beribadah,” ujar Awal.

Selain itu, Kades juga berharap, agar pihak petugas dapat melakukan operasi, atau patroli di kawasan Masjid, hingga kepada para pedagang petasan.

“Saya rasa, ini persoalannya juga muncul dari pedagang petasan. Jadi, ini bukan hanya salah anak-anak yang membeli. Akan tetapi, penjualnya juga perlu ditinjau oleh petugas, sesuai aturan, dan undang-undang yang berlaku,” ujar Kades tegas. (duki)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan